Dunia yang Tenggelam Chapter 1

Chapter 1 Prologue
Tahun 2300 Masehi tepat 270 tahun telah berlalu semenjak dimulainya bencana terbesar bagi umat manusia.


Banjir besar menerpa seluruh daerah didunia, tahun demi tahun permukaan air laut terus menerus naik karena es di kedua kutub mencair.


Umat manusia berada dalam kekacauan dan kesulitan dengan perubahan alam yang begitu cepat, tidak cukup banjir dan naiknya permukaan air laut.


Banyak gempa bumi, longsor, Angin Topan terjadi dimana-mana, memperburuk keadaan dunia, kelaparan, kematian, wabah penyakit merajalela dimana-mana.


Ditengah berbagai tekanan akhir pemerintahan berbagai negara bersatu untuk menanggulangi krisis terbesar bagi umat manusia, yaitu naiknya permukaan air laut.


Solusi radikal yang terpikirkan ialah membangun tembok raksasa untuk menghalau laju permukaan air yang kian mengurangi tempat manusia hidup.


Proyek ini dilaksanakan dengan segera, dengan jutaan tenaga manusia dan berbagai macam alat yang masih tersedia, pemerintah membangun tembok raksasa untuk menyelamatkan umat manusia dari kepunahan.


Ratusan juta manusia diungsikan ke dalam dinding meninggalkan tanah luar dinding tak terawat menanti air laut datang.


Ratusan juta orang didalam tembok bergotong royong membangun peradaban baru didalam tembok, tanah pegunungan yang dahulunya terabaikan kini menjadi ladang yang luas, tanah yang dulunya tandus kini terkena air kembali subur.


Beragam upaya dan usaha dilakukan untuk memulihkan peradaban manusia, namun fakta tak sesuai rencana, jutaan orang tewas dalam adaptasi ke lingkungan yang baru, dimana didalam tembok sering terjadi kekurangan makanan.


Itu salah satu dampak dari isolasi yang dilakukan oleh pemerintahan yang berkuasa, dampak lainnya ialah mundurnya teknologi dan peradaban manusia di dalam tembok raksasa.


Banyaknya orang yang memiliki pengetahuan yang tewas dalam masa adaptasi adalah salah satu faktor terbesar penyebab mundurnya teknologi yang ada, melainkan fokus generasi muda mengelola tanah mengesampingkan pentingnya pengetahuan dan teknologi.


Menimbulkan munculnya gap teknologi antara generasi lama yang hidup diluar tembok dan generasi muda yang lahir dan tumbuh didalam tembok raksasa.


Disisi pemerintah, korupsi dan penyalahgunaan wewenang terjadi di mana-mana, hal ini diperparah dengan pembagian status sosial, dengan yang berkuasa di puncak adalah orang yang paling berkuasa menjadi raja, disusul dengan bawahannya yang menjadi bangsawan, dibawahnya lagi pekerja sipil dan militer, dan dipaling bawah ialah rakyat biasa.


Sistem feudalisme kembali muncul didalam tembok secara alamiah, ini adalah hal yang tak pernah dibayangkan oleh manusia di tahun 2030, puncak peradaban manusia sepanjang sejarah.


Kemunduran peradaban ke era sebelum masa industri dan listrik membuat teknologi kuno peninggalan era modern sebagai aset yang sangat berharga.


Nasi sudah menjadi bubur, peradaban manusia sudah kembali ke masa kegelapan dimana orang-orang bahkan tidak tahu sejarah tentang betapa majunya perkembangan teknologi dan peradaban beberapa abad silam.


Jika ada yang ingin tahu kenapa, jawabannya ialah bahasa, bahasa yang digunakan orang-orang didalam tembok berbeda dengan bahasa yang dahulu digunakan sebelum musibah besar terjadi.


Disaat banyak orang berkumpul dari berbagai macam latar belakang budaya, maka akan lahirlah budaya baru perpaduan dari semua yang ada, perlahan demi perlahan meninggalkan bahasa yang dulu pernah digunakan.


Itulah sejarah yang aku tahu tentang peradaban manusia dalam tembok, aku pun yakin tidak banyak yang tahu soal sejarah bagaimana mereka berada didalam tembok raksasa, dan sejarah lainnya soal peradaban modern.


Karena sejarah sangatlah berbahaya bagi para penguasa, mereka mengubah sejarah untuk mendukung legitimasi kekuasaan mereka.


Cukup itu saja pengantar dariku soal peradaban manusia didalam tembok raksasa, aku akan melihat langsung bagaimana kehidupan di dalam tembok itu.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Immortal Pertama Halaman Utama

Immortal Pertama Chapter 1