Immortal Pertama Chapter 2
Chapter 2
Aku berjalan tanpa memikirkan waktu yang sudah berlalu, hingga aku sampai pada sebuah gua di samping sungai.
Gua ini cukup besar untuk aku bisa beristirahat, aku mencoba mengecek keadaan didalam gua.
Semua aman terkendali, aku bisa memakai tempat ini untuk sementara waktu, tubuhku penuh denga keringat membuat badan terasa lengket.
Aku terpaksa mandi di sungai untuk menghilangkan keringat dan rasa lengket ditubuh ku ini, karena berada di alam airnya terasa sangat dingin, tapi terasa segar juga.
Untuk makan aku terpaksa mencari ikan di sungai dan membakarnya di depan gua, aku terus bertahan hidup dengan cara seperti ini.
Aku tetap mencari-cari sesuatu yang bisa aku gunakan untuk memudahkan hidupku, entah itu ranting, buah atau tanaman apapun yang bisa dimakan.
Saat ini di rumah sementara ku sudah ada kasur dari daun kering, tempat membakar ikan dan tempat menjemur baju. Aku harus cukup menerima kesederhanaan ini.
(Selama aku bisa hidup apapun aku lakukan)
Entah sudah berapa hari aku tinggal didalam gua ini, aku mulai terbiasa dengan kehidupanku, membuat jebakan ikan, mencari buah dan kayu bakar dan yang paling sulit membuat api.
Aku mencoba membuat api dengan teknik primitif yang yang menggunakan kayu, butuh waktu lama sampai akhirnya api menyala.
Karena kegiatan yang kulakukan sedikit, aku semakin lama semakin memperluas jangkauan penjelajahan ku.
Setelah beberapa jam berjalan melakukan pencarian, ada sebuah tempat yang menarik perhatianku, perasaanku mengatakan kalau aku harus menuju ke tempat itu.
Tempat itu tidak jauh dari tempat yang sedang aku tinggali, aku mencoba berjalan meju kearah sana namun disaat aku semakin dekat perasaan itu semakin kuat dalam diriku.
Ditempat itu yang aku temukan di tempat ini adalah kumpulan mayat yang yang berserakan hanya tersisa tulang dengan zirah dan pakaian yang compang-camping termakan oleh waktu.
Ada pula beberapa yang sudah terkubur tanah karena lamanya waktu sudah berlalu bagi mereka.
Karena ini dunia lain yang isinya fantasi mungkin mayat-mayat ini dulunya ksatria atau semacamnya, ku perhatikan sekilas zirahnya masih terlihat bagus.
Ini temuan besar bagiku, dengan zirah dan pedang ini aku bisa bertarung jika aku bertemu binatang buas di hutan ini, pakaian compang-camping nya bisa aku gunakan untuk menjadi kasurku.
(Beruntung sekali aku ini)
Disaat aku sedang mengamati kerangka itu tiba-tiba saja dalam benakku aku seperti diperintah untuk mengatakan kata-kata yang aku sendiri tidak pahami.
Aku mencoba melakukan apa yang muncul dibenak ku.
"Bangkitlah kalian jiwa yang tertidur dalam kegelapan abadi, bangun dan layani aku"
Setelah aku mengucapkan itu seketika aku merasa pusing dan lemas, tenagaku seperti hilang.
Tidak tahan dengan rasa lemas ini tubuhku pun terjatuh dan rasa berat membuaku tidak bisa berdiri lagi.
Disaat aku sedang fokus dengan diriku sendiri tiba-tiba tanah mulai bergetar.
Didepan ku mayat yang sebelumnya tinggal tulang perlahan bergerak.
Mayat yang didalam tanah pun ikut keluar mengikuti yang lain berdiri berkumpul di depanku yang kini duduk lemas tidak berdaya.
Mayat di depanku menggunakan beragam peralatan dan pakaian dari zirah besi, zirah kulit, ada pula yang menggunakan baju kain biasa.
Walaupun penampilan mereka lusuh dan compang-camping tetapi mereka masih menggunakan senjata, dari pedang tombak hingga panah.
(Aku semakin yakin kalau ini seperti abad pertengahan)
Normalnya orang akan merasa takut dengan kejadian kerangka tulang yang berjalan dengan sendirinya, seperti adegan horor yang ada di film, Karel tetap berusaha tenang ditengah kondisi seperti ini bedanya dengan film adalah kejadian ini sungguhan terjadi di depannya langsung.
Yang Karel rasakan melihat kejadian di depannya bukanlah rasa takut melainkan rasa familiar dan tenang dengan mayat berjalan ini.
Makhluk di depanku bisa dikategorikan sebagai Undead, yang artinya makhluk yang dibangkitkan dari kematian tetapi kenapa mereka bangkit disaat aku berkata seperti tadi.
(Eh tunggu dulu.... Bukankah kalau begitu orang yang membangkitkan Undead ini adalah aku?)
Tapi sejak kapan aku bisa membangkitkan mayat?
Kemampuan membangkitkan mayat biasa disebut necromancy memiliki atribut element kegelapan, sering dikaitkan dengan kejahatan, kematian, dan juga eksperimen uji coba dengan mayat.
Dan kenapa aku bisa tau juga soal ini? Aku bukan orang yang hobi baca hal fantasi seperti itu.
Kini aku takut jika aku sudah bukan lagi manusia normal, berbeda dari sebelumnya sewaktu di bumi.
Kini Karel memahami sedikit situasinya yang saat ini berada di dunia lain dengan kemampuan layaknya seorang antagonis.
Element kegelapan memang identik dengan karakter jahat.
(Atau jangan-jangan aku memang seseorang dengan peran antagonis didunia ini)
Dimana ada antagonis disitu ada sang protagonis yang nantinya akan mengalahkan si antagonis.
Jadi apakah ending untuknya dikalahkan oleh protagonis dan mati begitu saja?
(Aku tidak mau mati seperti karakter dalam sebuah skenario, aku tidak peduli apakah itu antagonis ataupun protagonis, yang terpenting aku akan bertahan hidup dan menikmati hidupku seperti motto ku sebelumnya)
Komentar
Posting Komentar